Peuyem, Cita Rasa Fermentasi Khas Bandung

Peuyem, Cita Rasa Fermentasi Khas Bandung – Peuyem adalah salah satu makanan tradisional yang berasal dari Jawa Barat, khususnya dikenal luas di Bandung dan daerah sekitarnya. Makanan ini terbuat dari singkong yang difermentasi dengan bantuan ragi. Dalam budaya Sunda, peuyem bukan sekadar makanan ringan, melainkan juga bagian dari tradisi kuliner yang telah diwariskan turun-temurun.

Nama “peuyem” sendiri merupakan istilah dalam bahasa Sunda, sedangkan di daerah lain sering disebut “tape singkong”. Walaupun secara bahan dan proses pembuatan hampir sama dengan tape di Jawa Tengah atau Jawa Timur, peuyem khas Bandung memiliki tekstur dan cita rasa yang berbeda. Teksturnya lebih lembut, agak lembek, dan memiliki rasa manis dengan sedikit sensasi hangat di tenggorokan akibat proses fermentasi.

Asal-usul peuyem tidak terlepas dari kearifan lokal masyarakat Sunda dalam mengolah bahan pangan sederhana menjadi makanan yang bernilai tinggi. Pada masa lalu, singkong menjadi salah satu sumber karbohidrat alternatif selain nasi. Dengan proses fermentasi, singkong tidak hanya menjadi lebih awet, tetapi juga memiliki rasa unik yang disukai banyak orang.

Proses pembuatan peuyem dimulai dengan mengupas singkong, merebus atau mengukusnya hingga matang, kemudian mendinginkannya. Setelah itu, singkong diberi taburan ragi secara merata, lalu dibungkus rapat dan disimpan selama dua hingga tiga hari pada suhu ruang. Selama proses inilah terjadi perubahan rasa dan aroma, serta terbentuk kandungan alkohol alami dalam jumlah kecil.

Ciri Khas dan Ragam Penyajian Peuyem
Salah satu hal yang membedakan peuyem Bandung dengan tape singkong dari daerah lain adalah tingkat fermentasinya yang lebih sempurna, sehingga rasa manisnya terasa alami dan teksturnya lebih lembut. Peuyem juga memiliki aroma khas yang menggugah selera bagi para penggemarnya.

Peuyem biasanya dijual dalam bentuk utuh, masih terbungkus daun pisang atau plastik. Namun, di Bandung, peuyem tidak hanya dinikmati begitu saja, tetapi juga diolah menjadi berbagai jenis makanan dan minuman modern. Misalnya, peuyem bisa dijadikan campuran pada es krim, kue, donat, martabak manis, hingga minuman segar seperti es peuyem susu.

Keunikan peuyem adalah kemampuannya memadukan cita rasa tradisional dengan inovasi modern. Banyak kafe dan restoran di Bandung yang memanfaatkan peuyem sebagai bahan dasar menu kreatif untuk menarik minat generasi muda. Dengan begitu, peuyem tidak hanya bertahan sebagai jajanan pasar, tetapi juga berhasil masuk ke ranah kuliner kekinian.

Selain rasa, peuyem juga memiliki manfaat gizi. Proses fermentasi membuat singkong lebih mudah dicerna, menambah kandungan vitamin B, dan memberikan efek probiotik yang baik untuk kesehatan pencernaan. Meskipun mengandung sedikit alkohol alami akibat fermentasi, kadar alkohol pada peuyem relatif rendah dan tidak membahayakan bila dikonsumsi dalam jumlah wajar.

Di pasar tradisional Bandung, peuyem sering menjadi oleh-oleh favorit wisatawan. Harganya terjangkau, biasanya dijual per bungkus atau per kilogram, sehingga mudah dibawa pulang. Beberapa produsen peuyem terkenal di Bandung bahkan sudah memiliki kemasan modern yang lebih higienis dan tahan lama, sehingga bisa dikirim ke luar daerah.

Kesimpulan
Peuyem adalah salah satu warisan kuliner khas Bandung yang memiliki cita rasa unik hasil dari proses fermentasi singkong. Sejarahnya yang panjang, cara pembuatannya yang sederhana, serta kemampuannya beradaptasi dengan tren kuliner modern menjadikan peuyem tetap eksis hingga sekarang.

Selain nikmat disantap langsung, peuyem juga dapat diolah menjadi berbagai hidangan kreatif yang menarik bagi semua kalangan. Dengan gizi yang baik dan harga yang terjangkau, peuyem bukan hanya sekadar makanan tradisional, tetapi juga simbol kreativitas kuliner masyarakat Bandung.

Melestarikan peuyem berarti menjaga identitas kuliner lokal agar tetap hidup di tengah arus globalisasi. Dengan inovasi dan promosi yang tepat, peuyem berpotensi semakin dikenal tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di kancah internasional.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top